Tren Pariwisata 2024: Pilihan Transportasi Yang Beragam Serta Peningkatan Pariwisata Yang Berkelanjutan

Jumat, 13 Sep 2024

Pertumbuhan kebutuhan akan perjalanan wisata sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat telah meningkatkan permintaan untuk berwisata, serta menciptakan tren perjalanan yang baru dan beragam.

Pernyataan ini disampaikan dalam Webinar Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh tiket.com dengan tema “Tren Perilaku Wisatawan dan Perjalanan di Indonesia Selama Liburan 2024”. Program kolaborasi tahunan ini dilakukan bersama Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenparekraf RI, sebagai wujud komitmen tiket.com dan Kemenparekraf RI dalam mendukung perkembangan industri pariwisata melalui analisis data yang mendalam.

George Hendrata, Chief Executive Officer tiket.com, menyatakan bahwa kolaborasi strategis ini merupakan yang keempat kalinya dan merupakan langkah penting dalam memetakan tren pariwisata untuk membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif.

“Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami yakin sektor pariwisata Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang,” ujarnya berdasarkan informasi yang diterima pada Jumat (13/9).

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, membuka acara dengan menyampaikan strategi dan kebijakan untuk mencapai target industri pariwisata pada tahun 2024. Sektor pariwisata nasional menunjukkan peningkatan yang signifikan dan telah mendapatkan pengakuan di pasar global.

Di masa mendatang, pengembangan pariwisata Indonesia akan berfokus pada prinsip keberlanjutan untuk meningkatkan kualitas pariwisata, baik bagi destinasi maupun wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

“Kemitraan kami dengan tiket.com telah berkontribusi dalam pencapaian target industri pariwisata Kemenparekraf RI. Tiket.com selalu mendukung kami dengan menyediakan data menarik mengenai perilaku wisatawan. Pencapaian pariwisata yang telah kami raih bersama didukung oleh data yang diberikan oleh tiket.com. Ini mendorong kami untuk merumuskan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan tren wisata yang berkembang,” ungkap Menteri Sandiaga.

Berdasarkan hasil riset tiket.com bersama Pusdatin Kemenparekraf RI, perjalanan wisata masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pada semester pertama tahun 2024, baik untuk perjalanan domestik maupun luar negeri. Peningkatan ini dipicu oleh momen hari libur nasional, cuti bersama, serta libur sekolah, dengan total hari libur mencapai 27 hari.

Pada musim liburan puncak ini, pilihan transportasi wisata yang diminati oleh masyarakat semakin bervariasi. Menjelang libur lebaran, masyarakat cenderung memilih transportasi darat. Sementara itu, untuk libur sekolah, bus dan kereta api menjadi pilihan utama. Untuk perjalanan domestik, rata-rata durasi wisata masyarakat adalah 6 hari, dengan destinasi favorit seperti Bali, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

Untuk perjalanan internasional, rata-rata durasi wisata masyarakat mencapai 15 hari, dengan pilihan destinasi short-haul dan medium-haul yang jaraknya relatif dekat dan sedang menjadi pilihan utama.

Destinasi short-haul yang paling diminati untuk perjalanan internasional adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand, diikuti oleh destinasi medium-haul seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong.

Sementara itu, untuk destinasi long-haul, Turki dan Arab Saudi semakin populer, sedangkan Amerika Serikat menjadi tujuan favorit untuk perjalanan ultra long-haul.

"Para wisatawan kini lebih memilih perjalanan yang lebih panjang dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau," ungkap Addin Maulana, Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penelitian juga dilakukan untuk mengetahui harga tiket penerbangan domestik, yang menunjukkan bahwa harga tiket ke destinasi di wilayah timur Indonesia cenderung lebih tinggi, sedangkan untuk wilayah tengah Indonesia, harga tiketnya lebih rendah.

Harga tiket penerbangan domestik terendah mencakup tujuan ke Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, dan Lampung. Sementara itu, tarif kamar terendah terdapat di Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.



Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar