Gambar: ANTARA/HO-AMMAN

NTB Berusaha Untuk Mengurangi Ketergantungan Ekonomi Yang Berasal Dari Sektor Pertambangan

Jumat, 20 Sep 2024

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menyadari bahwa meskipun sektor pertambangan memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, ketergantungan tersebut harus secara bertahap dikurangi melalui transformasi ekonomi yang berkelanjutan. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Iswandi, dalam sebuah pernyataan di Mataram pada hari Jumat, menekankan pentingnya meningkatkan inklusivitas dalam pembangunan dan ekonomi di NTB. 

"Kami harus terus memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi di luar sektor tambang akan selalu meningkat di masa depan," ungkapnya. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi NTB di sektor non-tambang menunjukkan peningkatan setelah pandemi COVID-19. 

Pertumbuhan ekonomi non-tambang di daerah ini tercatat sebesar 2,86 persen pada tahun 2021, kemudian meningkat menjadi 3,42 persen pada tahun 2022, dan kembali tumbuh hingga mencapai 4,80 persen pada tahun 2023.

Pertumbuhan ekonomi di NTB yang bergantung pada sektor pertambangan menunjukkan pola yang fluktuatif. Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 2,30 persen, kemudian mengalami peningkatan signifikan menjadi 6,95 persen pada tahun 2022, sebelum akhirnya menurun menjadi 1,80 persen pada tahun 2023.

"Kami mengamati bahwa di tingkat regional, Bali yang tidak memiliki sektor tambang terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, begitu pula dengan Nusa Tenggara Timur yang juga relatif mengalami pertumbuhan," ungkap Iswandi.

Dalam dua dekade mendatang, dari tahun 2025 hingga 2045, pemerintah NTB akan memfokuskan perhatian pada pengembangan sektor pariwisata dan industri pengolahan untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tambang dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

Pemerintah daerah menyadari bahwa hanya ekonomi yang dikelola secara langsung oleh masyarakat yang dapat mengangkat NTB menjadi daerah yang maju dengan pendapatan per kapita yang tinggi.

"Potensi di luar sektor tambang menjadi perhatian kami untuk terus meningkatkan produktivitas dan melakukan diversifikasi ekonomi," tambah Iswandi.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar